Namanya aku nggak tau, kalo orang sana bilang Tualah Gatgat, lalu aku kasih sendiri namanya dalam bahasa Indonesia kelapa daging cacah, itupun setelah diskusi kecil sama adek ipar yang tinggal di Kabanjahe. Beliau yang mengingat kan aku dengan masakan itu, mereka lagi masak untuk bapak mertua ku. Di Tanah Karo ada pesta kampung yang di rayakan setiap tahun sekali namanya kerja tahun atau pesta desa, dimana setiap rumah membuka pintunya untuk keluarga yang datang dan makan bersama. Pastinya banyak makanan yang di sajikan, salah satunya yang di minta sama bapak mertuaku yaitu Tualah Gatgat ( kelapa daging cacah ),
Awalnya aku pikir ribet dan banyak bumbu yang harus di siapkan untuk membuatnya, ternyata aku salah, buatnya mudah dan minimalis bumbunya, rasanya nya maksimal uenak. Cara dan bahannya ada di bawah ini, mari kita coba bersama.
Bahan :
- ½ kg daging sapi lulur dalam, tanpa lemak. di potong kecil kecil
- 2 batang sereh di keprek
- 2 buah tomat, di potong 8 bagian
- 5 batang daun prey
- 8 buah asam patikala, di keprek
- 10 lembar daun jeruk
- Garam secukupnya, sesuai selera
- 2 batang sledri
- 1 buah kelapa setengah tua di parut memanjang
- Air secukupnya
Bumbu halus :
- 3 buah bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 15 cabe keriting, sesuai selera dan rasa pedasnya
- 2 cm kunyit
Cara membuatnya :
Rebus air bersama bumbu halus, sereh, daun jeruk serta garam sampai mendidih lalu masukan daging,dan kelapa parut. Masak sampai dagingnya empuk.
Setelah dagingnya empuk lalu masukan daun prey, tomat, asam patikala. Masak sampai dagingnya empuk dan airnya berkurang dan tinggal sedikit, kuahnya tidak banyak.
Terakhir masukan daun sledri, biar tambah wangi.
Siap di santap bersama nasi panas.
Masakan Kelapa daging cacah ini rasanya, gurih dan enak, pasti bikin ketagihan. Kelapa parutnya pun enak seperti rasa daging, karena di masak sama sama dengan daging. Daun prey, tomat, sledri dan asam patikala menambah cita rasa dari masakan ini. Sepertinya bila tidak ada asam patikala bisa kita tambahkan tomat atau belimbing wuluh, di coba aja ya.
Yang membuat berbeda dengan masakan lainnya ada di asam patikalanya. Orang Karo tidak bisa lepas dari asam patikala, karena asam patikala membuat rasa masakan menjadi lebih ueanak. Itu salah satu ciri bumbu yang di pake dalam masakan orang karo. Di manapun orang karo berada pasti rindu dengan masakan kampung halamanya, meski kita sudah merantau jauh sampe ke Negara dan benua lain.
Asam patikala itu yang tidak ada di tanah jawa ini, makanya selagi pulang kampung pasti tidak lupa untuk membawanya, karena bisa tahan lama dan bila di masukan di frizer bisa tahan bertahun tahun.
Meski kita bukan suku Karo, bisa loh untuk di coba untuk menambah wawasan dan ragam masakan yang kita bisa, dan sekalian melestarikan masakan Indonesia. Kita suka mencoba masakan Korea, Jepang, Cina, Timur Tengah dll, sekarang mari kita coba masakan yang banyak ragam dan jenisnya dari daerah dan suku bangsa yang ada di negri kita yang tercinta, Indonesia.